Desa Kedungdawa yang terletak di Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, memiliki sejarah panjang yang berakar dari masa penyebaran Islam di wilayah Cirebon, ditandai dengan legenda Pangeran Salingsingan dari Kerajaan Telaga yang memeluk Islam dan dikenal sebagai tokoh awal wilayah ini. Nama “Kedungdawa” berasal dari kata kedung (lubuk) dan dawa (panjang), menggambarkan kondisi geografis desa di sepanjang aliran sungai. Salah satu dusunnya, Blok Kepudang, diyakini sebagai tempat dakwah para leluhur desa dan dinamai dari pohon kepu dan pisang (gedang). Seiring waktu, Kedungdawa berkembang menjadi desa yang religius, produktif, dan mandiri, dengan mata pencaharian utama di bidang pertanian dan usaha lokal. Dalam beberapa tahun terakhir, desa ini aktif menyalurkan bantuan sosial, meningkatkan transparansi pemerintahan, dan mengembangkan potensi wisata melalui pembangunan Gunder Waterpark serta memperoleh status resmi sebagai desa wisata dari Pemkab Cirebon, sekaligus menghadapi tantangan lingkungan seperti pengelolaan sampah secara kolaboratif dengan instansi terkait.